PPKn – News, Surakarta 21 Juli 2022
Hotel Solia Zigna menjadi saksi ketika Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Workshop Peninjauan Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini dimeriahkan oleh kehadiran Prof. Dr. Sapriya, M.Ed., sebagai narasumber utama.
Dalam sesi diskusi yang penuh antusias, draf kurikulum Prodi PPKn UMS yang berbasis OBE dan MBKM mendapat apresiasi secara umum. Meski telah dianggap lengkap dan memadai, terdapat sejumlah saran masukan untuk peningkatan, khususnya terkait profil lulusan, tracer study, visi keilmuan Prodi, dan visi kelembagaan UPPS. Beberapa mata kuliah dan pemenuhan kelulusan mahasiswa juga menjadi fokus perbincangan.
Visi Keilmuan Berbasis Outcome: Draft kurikulum Prodi PPKn telah berhasil mengintegrasikan visi keilmuan yang berbasis outcome, memberikan landasan kuat untuk pendekatan pembelajaran yang relevan.
Profil Lulusan yang Diperkaya: Meskipun profil lulusan telah menunjukkan keterkaitan, workshop menyoroti perlunya deskripsi yang lebih jelas untuk setiap profil lulusan guna memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
Tracer Study yang Lebih Komprehensif: Analisis tracer study diusulkan untuk mencakup informasi tentang masa tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan dan pendapatan alumni, memberikan wawasan lebih mendalam tentang dampak kurikulum terhadap karir mereka.
Peningkatan Partisipasi Responden: Workshop menekankan pentingnya mencapai minimal 80% partisipasi responden dalam pengisian tracer study, memastikan data yang diperoleh mencerminkan pengalaman sebagian besar alumni.
Kriteria Penilaian yang Kompetitif: Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, disarankan penilaian atau asesmen perkuliahan memenuhi standar akreditasi Unggul, dengan nilai minimum B sebagai tolok ukur.
Proses peninjauan ini mencerminkan komitmen Prodi PPKn UMS untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan di masyarakat.