Mahasiswa dari PPKn UMS Mengikuti Program KKN-Dik di Malaysia untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Farizal Amsyari, seorang mahasiswa dari PPKn UMS telah mengambil langkah berani dengan mengikuti Program KKN-Dik di Sungai Besi Indah, Selangor, Malaysia. Dalam wawancara eksklusif dengan kami, Farizal membagikan motivasinya untuk bergabung dalam program ini.1

“Saya mengikuti program KKN-Dik di Malaysia ini selain untuk menambah pengalaman, juga untuk menambah wawasan serta membangun kerja sama di masa depan,” ujar Farizal.

Farizal menjelaskan bagaimana peran KKN-Dik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat. “Melalui program ini, mahasiswa dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada guru dan tenaga pendidik lokal tentang metode pengajaran yang efektif, strategi pembelajaran aktif, dan penggunaan teknologi dalam pendidikan,” tambahnya.

Dalam menjalankan kegiatan KKN-Dik, Farizal dan timnya menerapkan berbagai program, seperti pengenalan batik dan adaptasi teknologi untuk siswa SD. “Program ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka dan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan di era digital saat ini,” paparnya.

Farizal juga berbagi strategi yang digunakan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selama KKN-Dik. “Kami melakukan studi kondisi pendidikan di wilayah tempat kami melaksanakan KKN-Dik dan menetapkan tujuan serta sasaran pembelajaran yang spesifik dan terukur,” jelasnya.

Dalam mengevaluasi dampak positif dari kegiatan KKN-Dik, Farizal menekankan pentingnya observasi langsung dan wawancara dengan stakeholder lokal. “Kami melakukan observasi langsung terhadap perubahan atau perbaikan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat kegiatan KKN-Dik dilaksanakan,” ujarnya.

Namun, tidak lepas dari tantangan. Farizal menghadapi kesulitan dalam bahasa dan perbedaan budaya. Untuk mengatasinya, ia menggunakan bahasa yang lebih umum dipahami dan memperdalam pemahaman akan budaya lokal.

Kolaborasi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan. “Kami melakukan pertemuan, komunikasi yang efektif, dan berbagi ide dengan sekolah, guru, dan masyarakat lokal untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan KKN-Dik secara bersama-sama,” ungkapnya.Da

Dari pengalaman ini, Farizal belajar beradaptasi dengan beragam latar belakang budaya dan sosial, serta memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dia juga berencana untuk melanjutkan hasil dari kegiatan KKN-Dik setelah program berakhir dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait.

“Untuk orang-orang yang ingin terlibat dalam kegiatan KKN-Dik di masa depan, saya menyarankan untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik, membuka pikiran dan beradaptasi, serta memberikan kontribusi yang bermakna,” pungkas Farizal, memberikan pesan dan saran bagi para calon peserta KKN-Dik.