Kebahagiaan kembali dirasakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan bertambahnya Gelar Profesor atau Guru Besar di lingkungan civitas akademika. Tepat pada Sabtu (11/11/2017) di Ruang Auditorium Mohammad Djazman, Kampus 1 UMS Pabelan, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes telah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar atau Professor. Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 93413/A2.3/KP/2017 yang terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2017.
Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UMS merupakan Guru Besar yang ke-20 di UMS. Namun untuk di lingkungan Fakultas Kedokteran sendiri, dirinya adalah dosen pertama yang berhasil meraih gelar profesor dalam Bidang Kedokteran.
Pada acara pengukuhan ini, sebagai pertanggungjawaban ilmiah dia membawakan pidato dengan judul Personalized Medicine sebagai Paradigma Baru dalam Pengobatan. Dia menjelaskan sedikit mengenai alasan dari berkembangnya Personalized Medicine ini dikarenakan adanya kelemahan dan kerugian dari pengobatan masa lalu (Conventional Medicine).
“Kelemahan dan kerugian dari Conventional Medicine mendorong ilmuwan untuk berfikir, bereksperimen mencari penyebabnya. Hingga kemudian para ilmuwan berfikir hingga tataran genetic dengan dasar pemikiran setiap genetic orang berbeda-beda,” ungkapnya dalam pidato ilmiah yang dibawakannya.
Menurutnya keuntungan Personalized Medicine mencakup keuntungan bagi pasien maupun bagi sistem kesehatan. Keuntungan bagi pasien, antara lain: 1) Lebih cepat mendapatkan terapi yang optimal; 2) Meningkatkan efikasi pengobatan; 3) Meminimalisir harm/adverse drugs recation; 4) Meningkatkan adherence/kepatuhan pasien; 5) Mengurangi pemeriksaan tambahan; 6) Meningkatkan kualitas hidup. Sedang keuntungan bagi sistem kesehatan, antara lain: 1) Menghemat secara ekonomi; 2) Meminimalisir tuntutan hukum; 3) Membantu mengendalikan keseluruhan biaya perawatan kesehatan.
Prof. EM Sitrisna juga menjelaskan bahwa dengan konsep Personalized Medicine, efikasi pengobatan dapat ditingkatkan. Hal ini karena dokter akan memilih obat dengan tepat, menentukan dosis dengan tepat sesuai genetic pasien. Trial error akan diminimalisasi. Konsep one for all tidak lagi ada. Dengan menentukan jenis obat dan dosis obat sesuai genetic pasien maka akan meminimalkan munculnya efek samping, termasuk efek error.
Ia juga menambahkan dengan adanya berbagai penelitian diharapkan pemeriksaan genetic yang sekarang masih jarang, masih mahal akan semakin murah dan menjadi kebutuhan. Setiap individu akan mempunyai genetic indentification (ID genetic) bagi dirinya dan diperkirakan akan ada medical genetic information record. Pengobatan akan semakin individual, Adverse drug recation akan semakin berkurang.
Selain berisi mengenai pidato ilmiah yang dibawakannya, acara ini juga diwarnai dengan pengalungan Semir Guru Besar yang dikalungkan oleh Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS sebagai simbolis telah diangkatnya Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes sebagai Profesor di lingkungan UMS. Selain itu juga terdapat penyerahan Surat Keputusan pengangkatan Guru Besar yang diberikan oleh Amsar, SH, MM selaku Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS juga mengucapkan selamat berharap dengan bertambahnya Guru Besar semoga dapat menjadi kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) di UMS serta agar Fakultas Kedokteran bisa memberikan kontribusi yang lebih baik untuk kedepannya.
“Saya sampaikan ucapan selamat, dan dengan bertambahnya Guru Besar ini kami berharap dapat menambahkan kekuatan SDM di UMS sekaligus Fakultas Kedokteran akan lebih bisa memberikan kontribusi yang lebih baik kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.
Dr. Sofyan Anif, M.Si juga memaparkan bahwa kini UMS telah memiliki 162 Doktor, dan diperkirakan 2 tahun kedepan akan menjadi 242 Doktor. Selain itu, yang telah memiliki catatan akademik fungsional Lektor Kepala sudah lebih dari 100 orang. Sehingga dapat diprediksikan dalam waktu 4 tahun ke depan akan ada tambahan Guru Besar sebanyak 20 orang.
Selain itu, Drs. Dahlan Rais, M.Hum juga mengucapkan rasa syukurnya atas bertambahnya Guru Besar di lingkungan UMS. “Kami mengucapkan syukur alhamdulillah, dengan melalui perjuangan yang keras UMS berhasil menambahkan jumlah Guru Besarnya,” ucapnya. (Khairul & Eko – Editor.Ahmad)
sumber : http://www.ums.ac.id/id/pengukuhan-guru-besar-ums-prof-em-sutrisna-resmi-menjadi-guru-besar-bidang-kedokteran